tulisan kali ini berisi pendapat penulis tentang mencintai diri sendiri, jadi diri sendiri, dan ego diri sendiri.
note : setiap penulis membuat tulisan, hampir tanpa rujukan, motivasi, maupun cincongan dari luar. semata-mata tulisan dibuat iseng untuk sekedar keren-kerenan dan setidaknya melakukan sesuatu ditengah pandemi serta saat mood lagi bagus aja.
isi dari setiap tulisan juga murni opini ataupun pemikiran dari penulis seratus persen gak kurang. kalau gak setuju ya penulis gak peduli juga.
““kalau kau tidak punya orang yang membenci, berarti kamu belum berproses.””
mungkin penulis akan menyampaikan pendapat mengenai apa itu mencintai diri sendiri… ah gak mau sok puitis, kalian udah ngerti lah apa itu mencintai diri sendiri, yang penulis ingin sampaikan lebih kepada menghargai diri sendiri..
menghargai diri sendiri adalah hal yang sederhana, yaitu memberikan apresiasi terhadap diri sendiri atas segala bentuk usaha yang sudah kita lakukan demi kebaikan diri sendiri juga. ketika kita berusaha dalam sesuatu, fokuslah terhadap diri sendiri, tidak usah harus ada embel-embel orang lain apalagi partai taik kucing. kenapa? ketika kita melakukan sesuatu untuk diri sendiri, maka selanjutnya kita akan terbiasa untuk lebih mandiri dalam mengejar target-target yang ingin dicapai dalam hidup. meskipun ada motivasi tambahan dari orang lain, sebagai contoh orang yang kita cintai, penulis sarankan jangan (kecuali emak bapak lo yak, dia udah ngasi lo makan sampe gede).
“BODO AMATLAH!”
untuk saat ini mungkin pembaca menganggap, toh tidak ada ruginya melakukan sesuatu demi orang lain. tapi jangan salah juga, lama kelamaan apabila motivasi kita dalam melakukan sesuatu adalah orang lain, maka kita perlahan akan menjadi people pleaser. ya iya sih itu bikin kita seneng juga kalau orang seneng, secara kita juga makhluk sosial. tapi penulis beranggapan bahwa ini bisa menjadi kebiasaan yang tidak baik karena penulis menganggap sebagai individu kita harus mendapat kesenangan untuk diri kita sendiri seutuhnya. itu sangat-sangat penting dan baik bagi kesehatan spiritual atau rohani kita sebagai manusia. percayalah ketika kamu bekerja atau berusaha untuk dirimu sendiri dan mendapatkan pencapaian karena dirimu sendiri itu akan lebih membahagiakan karena hanya terfokus pada satu individu yaitu dirimu sendiri.
"semakin kamu berfokus pada dirimu sendiri maka semakin cintalah kamu pada dirimu sendiri secara otomatis, dan kamu akan lebih mengenal dirimu sendiri lebih baik, kecuali memang kamu cenderung bertipe people pleaser dimana kebahagiaanmu ditentukan oleh melihat kebahagiaan oranglain juga."
penulis beropini bahwa makin kesini sifat manusia akan lebih individualis dimana ini juga kurang sesuai dengan norma sosial indonesia yang sangat menjunjung tinggi asas gotong royong. lingkungan tinggal penulis saat ini bukanlah dikota sehingga sangat sulit untuk hidup karena dan untuk diri sendiri. banyak orang disekitar penulis menganggap penulis makhluk egois karena kurang peduli terhadap lingkungan hanya karena jarang bertegur sapa. tapi disisi lain penulis bukanlah tipe orang yang suka basa basi hanya untuuk menyenangkan orang lain. karena kehidupan di desa berarti hampir tidak ada privacy sehingga orang sekitar sangat suka ingin tahu bahkan mencampuri yang bukan urusannya.
penulis beranggapan pendidikan dasar dalam ber-tata-krama harus diajarkan dimana ber-tata-krama bukan berarti mengomentari hal-hal yang tidak sepatutnya dikomentari seperti urusan pernikahan, gaji, udah ngapain aja sama mantan ataupun hewan peliharaan seseorang yang dilarang agamanya. FAKLAh. tentu setiap keputusan yang kita buat haruslah berdasarkan untuk menyenangkan diri sendiri. pembaca takut dibilang egois?! BODO AMATLAH! supaya hidupmu lebih kau hargai! STOP JADI PEOPLE PLEASER! penulis pernah menonton film dimana dalam satu cuplikannya berbunyi “kalau kau tidak punya orang yang membenci, berarti kamu belum berproses.” -cakep.
Comments